Lidya Dwi

26 February 2024

No Comments

Perhatian! 4 Hal yang Ibu Lakukan Ini Bisa Buat Anak Remaja Mudah Kesepian

Perasaan sepi dan hampa karena harus menghabiskan waktu sendiri sering terjadi dalam hidup kita. Kesepian merupakan perasaan tidak meyenangkan ketika kita menyadari adanya hal yang kurang atau ada hal yang hilang dalam relasi sosial kita.

Remaja memiliki kebutuhan-kebutuhan sosial yang berbeda yang perlu dipenuhi. Misalnya kedekatan dengan figur orang tua atau sahabat, integrasi sosial dengan lingkungan pergaulan, perasaan berharga, hingga kebutuhan akan bimbingan. Ada yang lebih dibutuhkan remaja dari orang tuanya, misalnya bimbingan dan ada yang dibutuhkan dari sahabat, misalnya menjadi bagian dari lingkup pergaulan. Kemudian dari yang dibutuhkan remaja dari keduanya adalah sebuah penerimaan dan perasaan berharga.

Dikutip dari Kompas.com, ada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Maes, Vanhalst, Spithoven, Noortgate dan Goosens pada tahun 2016. Di mana penelitian ini dilakukan untuk bisa memahami kaitan kesepian dengan harga diri, kepribadian, sikap tanggap, dari orang tua, serta fungsi teman sebaya dan persahabatan. Penelitian ini dilakukan pada 1.800 remaja usia 16-20 tahun dan 61 persen diantaranya adalah perempuan.

Kesepian menjadi problema dari remaja perempuan, sehingga sebagian dari mereka akan menyerahkan dirinya kepada laki-laki hanya untuk diperhatikan dan diterima. Hubungan anak remaja perempuan yang mudah kesepian biasanya tidak baik atau tidak dekat dengan orang tuanya. Hal ini dapat dipengaruhi oleh orang tua yang terlalu banyak mengomentari sikapnya atau tidak bisa menjadi pendengar yang baik baginya.

4 Kebiasaan Ibu Buat Remaja Kesepian

Menurut buku karya Susie Shellenberger & Kathy Gowler yang berjudul “Apa yang Tak Berani Diceritakan Anak Perempuan Anda”, ada 4 kebiasaan yang dilakukan sang ibu sehingga anak remaja putrinya merasa kesepian :

  • Ibu yang sama sekali tidak pernah bicara 4 mata dengan anaknya tentang apapun. Anak remaja perempuan biasanya punya banyak pertanyaan yang ingin ia ceritakan pada ibunya, entah itu tentang pertemanan ataupun percintaannya.
  • Selalu mendahulukan adik, sehingga anak remaja perempuan merasa tidak istimewa dan menganggap dirinya tidak terlalu penting.
  • Terlalu mengatur kehidupan sang anak dan tidak pernah menanyakan pendapatnya. Termasuk dalam memukih apa yang akan ia tekuni.
  • Mengubah topik pembicaraan hanya yang sesuai keinginan sang ibu, padahal anak remaja butuh telinga untuk mendengarkan masalah yang ia hadapi.

Sikap ibu yang demikian dapat membuat remaja perempuan mencari kebutuhannya di luat rumah. Sehingga sebagian dari mereka terjerat dalam pergaulan bebas. Disinilah ibu diharapkan untuk perlu belajar untuk menunjukkan penerimaan dan berkomunikasi secara positif dengan anak remaja demi kesehatan mental yang optimal dari generasi muda.

Share berita baik ini yuk!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *