Lidya Dwi

02 April 2024

No Comments

Kisah Dewi dalam Melepaskan Pengampunan Pada Ayahnya

Dewi adalah seorang siswi Paket B PKBM OBI di Tanah Merah, Jakarta Utara. Usianya masih 17 tahun, namun selama perjalanan hidupnya sudah banyak luka yang ia dapatkan. Sejak ia masih di kandungan, ayahnya pergi meninggalkan Dewi dan keluarganya.

Ia baru mengetahui fakta tentang ayahnya dari cerita neneknya saat ia memasuki usia remaja. Hal yang paling menyakitkan adalah ketika ia tahu ayahnya lebih memilih menikah dengan wanita lain dan wanita itu sudah memiliki anak yang seusianya. Awalnya ia tidak terlalu membenci keadaan ini, namun saat ia mengetahui kenyataan bahwa ayahnya memiliki anak lain yang seumuran dengannya, ia mulai membenci ayahnya.

Fakta lain yang diceritakan oleh ibunya tentang betapa kasarnya ayah Dewi dulu pada ibunya membuat Dewi semakin membenci sosok ayahnya. Sejak hari itu, beberapa masalah dirumahnya membuat Dewi menjadi lebih sensitif sampai ia sering bertengkar dengan ibunya dan ia pergi dari rumah. Namun itu tidak berlangsung lama, karena Dewi kembali ke rumah.

Dewi bergabung dengan PKBM OBI Tanah Merah sejak kelas 6 SD atau tepatnya saat itu ia umur 15 tahun. Di tempat ini dia mendapatkan rasa aman dan nyaman, jadi dia bisa bercerita dengan sebebasnya dengan guru-guru yang ada di sana. “Karena di OBI guru-gurunya baik dan peduli dengan murid-muridnya, mereka mendoakan saya dan memberikan semangat kepada saya tentunya…” ungkap Dewi.

Setelah mendapatkan arahan dan didoakan oleh guru-guru OBI, Dewi akhirnya mau melepaskan pengampunan pada ayahnya. Aksi yang Dewi lakukan untuk melepaskan pengampunan adalah dengan mengirimkan pesan ‘selamat hari ayah’ meskipun tidak mendapatkan balasan. Namun Dewi tetap mengampuni ayahnya.

Sekolah OBI tidak hanya memberikan pelajaran sekolah pada umumnya, namun juga memberikan ruang bagi anak untuk dapat mencurahkan isi hatinya.

Share berita baik ini yuk!