Lidya Dwi

24 April 2024

No Comments

Ketegaran Ibu Martina di Tengah Masa Sulit Menuai Hasil yang Luar Biasa

Ibu Martina, seorang Ibu tunggal sekaligus seorang petani padi dari daerah Berdikari, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara. Sejak 5 tahun yang lalu, suami Ibu Martina meninggalkan mereka karena sakit keras yang telah ia dia idap sejak lama. Saat itu Ibu Marthina masih berusia 33 tahun dengan dua anak yang masih kecil dan masih bayi. Saat ini anak pertamanya berusia 11 tahun dan anak keduanya masih berusia 6 tahun.

Tahun itu adalah waktu yang cukup sulit baginya, namun ia tidak pernah memiliki waktu itu terlarut dalam kesedihan. Ia tetap bekerja menggantikan pekerjaan suaminya sebagai petani. Pekerjaan ini sudah ia lakoni sejak tahun 2018, di mana suaminya sudah dalam tahap kritis dan tidak mampu untuk bekerja lagi.

Masalah datang kepadanya bertubi-tubi, kondisi ekonomi yang sangat sulit, anaknya yang saat itu masih bayi beberapa kali sakit. Namun yang Ibu Martina lakukan adalah tetap bersikap tegar. Ia tetap bekerja keras pontang-panting bertani untuk terus menghidupi keluarganya.

Makan nasi dengan garam dan air sudah menjadi hal yang biasa bagi Ibu Martina saat itu, lauk hanya ia sediakan untuk anak-anaknya. Kondisinya yang seperti itu membuat ia terkadang harus berhutang untuk membeli pupuk, racun, bibit, dan sewa lahan. Hutang itu akan ia lunasi ketika hasil panen sudah ia terima. Keadaannya sangat sulit, namun ia tidak mempunyai pilihan lain. Sampai akhirnya OBI mendengar kesulitan yang ia alami.

OBI memberikan bantuan modal usaha tani yang digunakan untuk membeli pupuk, racun, bibit, pengolahan tanah hingga saat panen. Sehingga dengan bantuan ini Ibu Martina tidak perlu lagi berhutang dalam jumlah besar untuk mengolah lahan padinya. “Saya merasa sangat terbantu, karena kalau kami berhutang ke tempat pupuk pasti ada persenan yang harus kami bayar setelah panen. Sedangkan dengan bantuan yang OBI berikan tidak ada persenan yang harus kami bayar,” tutur Ibu Martina

Ada masalah yang harus ia hadapi saat menunggu masa panen. Tepat satu bulan setelah pucuk padi bermunculan, padi Ibu Martina mulai diserang hama. Namun ia sudah mampu mengatasi hal tersebut dengan racun hama. Sehingga saat tibanya panen, padi yang dihasilkan sebanyak 220 Kg/rante, jika dikakulasikan Ibu Martina memiliki 10 rante yang berarti adalah 2.200 Kg saat panen.

Dari uang dari hasil panen tersebut dapat ia gunakan untuk biaya rumah tangga, sekolah, dan mengolah padi kembali. Ibu Martina mengungkapkan rasa syukurnya kepada OBI, “Terima kasih banyak OBI atas pertolongannya di saat yang tepat, karena kami sangat membutuhkannnya.”

Mitra OBI yang terkasih, berkat ini tidak akan diterima oleh Ibu Marthina kalau bukan karena uluran tangan Anda. Terima kasih sudah mau menolong Ibu Marthina dalam memenuhi kebutuhan keluarganya.

Share berita baik ini yuk!