Lidya Dwi

01 February 2024

No Comments

Bantuan Pertanian dari OBI Menyatukan Keluarga Marcelinus

Marcelinus Mahal (43 tahun), seorang ayah yang berjuang untuk menghidupi keluarganya meskipun harus berpisah jauh dari keluarganya. Asalnya dari Flores dan telah merantau ke Batam sejak tahun 2000. Ia meninggalkan kampung halamannya untuk mencari penghidupan yang lebih baik.

Awalnya, Marcelinus bekerja serabutan, mulai dari satpam, pekerja galangan kapal, hingga pemulung. Pada tahun 2011, ia akhirnya mendapatkan pekerjaan tetap di sebuah perusahaan elektronik. Namun, pada tahun 2017, ia keluar dari perusahaan tersebut dan berpindah ke perusahaan minyak, namun karena dampak dari pandemi covid19, ia dikeluarkan dari perusahaan tersebut

Marcelinus pun harus mencari pekerjaan lain untuk memenuhi kebutuhan hidup. Ia memutuskan untuk berkebun di lahan kosong yang terletak di dekat rumahnya. Awalnya, ia hanya mengelola tanaman-tanaman tua seperti pisang, ubi, dan nangka. Selagi menunggu hasil panen, ia juga beternak babi untuk menambah penghasilan.

Pada tahun 2022, Marcelinus mendapatkan bantuan modal usaha dari OBI melalui program Hunger Relief. Bantuan tersebut berupa pupuk, pestisida, plastik polybag, dan bibit kacang panjang.

Dengan menggunakan modal usaha tersebut, Marcelinus menanam kacang panjang dan beberapa tanaman lainnya. Namun, hasil panen kacang panjangnya tidak terlalu banyak karena hampir setengahnya terserang hama tikus. Dari panen kacang panjang tersebut hanya memperoleh uang Rp300.000. Uang itu harus ia bagi untuk kebutuhannya di Batam dan mengirimkan uang pendidikan istri dan 3 anaknya di Flores.

Marcelinus pun memutuskan untuk berhenti menanam kacang panjang dan menggantinya dengan sayur pare dan timun. Ia memilih pare dan timun karena lebih aman dari serangan hama tikus.

Dari hasil panen pare dan timun, Marcelinus berhasil mendapatkan penghasilan sekitar Rp 1.044.000. Dengan rincian sebagai berikut : Timun menghasilkan 13 Kg, dengan harga jual 8000/Kg ia mendapatkan Rp 104.000. Sedangkan panen pare menghasilkan 30 Kg dan panen selanjutnya 44Kg, dengan harga jual Rp 12.000/Kg ia mendapatkan Rp 888.000. Uang tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan untuk biaya sekolah anak-anaknya di Flores.

Marcelinus berharap bahwa hasil panennya akan terus meningkat sehingga ia dapat mengumpulkan uang untuk membuka lahan baru. Uang tersebut nantinya akan digunakan untuk biaya sekolah anak-anaknya, biaya hidup, dan untuk membawa istri dan anak-anaknya ke Batam.

“Terima kasih kepada CBN yang sudah memberikan saya modal pertanian, sehingga saya bisa merencanakan untuk membawa anak dan istri saya ke Batam tahun depan dan kami dapat tinggal bersama lagi,” ujar Marcelinus.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *