Yohanes Christian, Si Kecil Aktif yang Menahan Rasa Sakit dari Hernia di Usia 4 Tahun

Yohanes Christian atau Chris Jon adalah anak bungsu dari dua bersaudara dan dia masih berusia 4 tahun. Ia dan keluarganya saat ini tinggal di Bali dan hidup hanya dari penghasilan bulanan ayahnya. Pak Julius, ayah Chris Jon hanya seorang staff gudang di sebuah perusahaan perdagangan ikan. Upah yang dihasilkan hanya sebesar 4 Juta, dari uang itu sudah dipotong untuk membayar rumah sewa ukuran sebesar 1 Juta/bulan belum lagi kebutuhan pokok dan sekolah kedua anaknya. Dengan segala kebutuhan mereka, Pak Julius dipusingkan dengan biaya operasi Hernia yang jumlahnya tidak sedikit.

Pak Julius mengungkapkan pembengkakan Hernia pertama Chris Jon adalah saat ia masih berusia 4 bulan. Awalnya, luka muncul di pusar Chris Jon. Luka ini sering menyebabkan rasa sakit dan membuat Chris Jon harus menangis karena menahan rasa sakit itu. Saat itu ia sering meringis dan banyak menggerakkan tubuhnya untuk mengalihkan rasa sakit itu. Namun ternyata gerakan tubuh yang sering ini menyebabkan munculnya pembengkakan di skrotum atau buah zakarnya.

Saat itu orang tua Chris Jon mengira bahwa benjolan itu adalah hal yang biasa. Namun, seiring berjalannya waktu, benjolan itu semakin membesar dan akan selalu muncul ketika ia menangis dan bergerak secara berlebihan. Khawatir dengan keadaan anak mereka, orangtua Chris Jon membawa Chris Jon untuk diperiksa saat ia masih berumur 1 tahun. Saat itulah mereka mengetahui kalau anak mereka menderita Hernia. Kemudian dokter menyarankan agar Chris Jon menjalani operasi Hernia. Namun karena keadaan ekonomi yang sulit, orangtua Chris Jon memutuskan untuk membawa anaknya ke terapi pijat tradisional sebagai alternatif. Namun pengobatan itu tidak berarti apa-apa, karena benjolan itu akan selalu muncul ketika Chris Jon bergerak aktif atau bermain dan akan hilang ketika ia terlelap.

Sama seperti anak pada umumnya, Chris Jon punya cita-cita yang besar. Ia ingin menjadi tentara yang gagah dan berani. Ia juga suka bermain bersama kakaknya. Namun setiap dia sudah merasakan perih dari benjolan yang muncul, ia akan berhenti bermain dan masuk ke dalam rumah. Hal ini tentu menyedihkan bagi anak seaktif Chris Jon. Orangtuanya pun masih berjuang untuk mencari cara, hingga akhirnya menemukan LCS OBI saat mereka beribadah. Tanpa pikir panjang orangtua Chris Jon langsung menghubungi kontak yang tertera. Pak Julius dan keluarga berharap Program LCS Obor Berkat Indonesia bisa menjadi titik balik Chris Jon untuk bisa tumbuh dan bermain seperti anak lainnya.

Dengan uluran tangan dari Mitra OBI, mari kita dukung dan bantu Chris Jon untuk tumbuh menjadi anak yang aktif, serta mewujudkan cita-citanya menjadi tentara yang gagah dengan cara

WA: 0859 2121 3434 (Linda Dewi) atau transfer ke rekening Bank Central Asia 522 0309 292, A.n: Yay. Obor Berkat Indonesia.