Memulai usaha sendiri memang tidak selalu mudah. Itulah yang dirasakan oleh Ibu Pamularsih yang beerjuang saat membuka usaha nasi goreng Jawa. Seorang ibu berusia 53 tahun dari Pati, Jawa Tengah yang tidak pernah berhenti berjuang untuk keluarganya.
Kehidupan mereka jauh dari kata mudah. Suaminya, yang dulunya bekerja sebagai penarik becak, kini harus berhenti karena penglihatannya semakin memburuk akibat katarak. Sementara itu, Ibu Pamularsih sendiri menghadapi penyakit kelenjar tiroid, namun tetap bekerja serabutan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Dulu, ia sempat membantu orang tuanya berjualan nasi gandul Solo, tetapi usaha itu terhenti karena ketiadaan modal. Keinginannya untuk kembali berjualan makanan tetap ada, tetapi ia tidak tahu harus mulai dari mana. Hingga akhirnya memulai usaha nasi goreng Jawa yang ia mulai setelah mendapatkan bantuan modal usaha dari OBI.
Bantuan ini mencakup biaya sewa tempat, perlengkapan seperti gerobak, piring, kursi plastik, dan bahan-bahan untuk membuat nasi goreng. Namun setelah usahanya berjalan beberapa bulan, tidak ada perkembangan pada penghasilannya. OBI terus memantau dan membimbing Ibu Pamularsih agar usahanya bisa berkembang lewat berbagai pelatihan.
“Saat saya mulai berjualan, saya masih kebingungan untuk mengatur takaran bumbu yang tepat dalam porsi banyak. Biasanya kalau ada yang beli 4 porsi, saya akan mulai kebingungan…” keluh Ibu Pamularsih.
Namun Ibu Pamularsih beruntung bisa belajar dari Bapak Budi, seorang pedagang nasi goreng UMKM binaan Obor Berkat yang telah sukses mengembangkan usahanya. Dari pelatihan ini, ia memahami cara memilih bahan berkualitas, mengatur harga, hingga strategi pemasaran seperti memanfaatkan media sosial dan layanan pesan antar.
Secara perlahan keadaannya mulai membaik, pelanggan mulai berdatangan. Bahkan ia mengembangkan usahanya dengan membuka kedai kopi dan mie Instan di pagi hari. Lalu di malam hari ia menambahkan varian menu mie godok Jawa. Bahkan pendapatan yang ia terima bisa ia gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Ibu Pamularsih dan keluarganya. Kini ia percaya bahwa kegagalan bukanlah akhir, melainkan bagian dari proses menuju keberhasilan di masa depan.
© Copyright 2024
Obor Berkat