Dulu Raseju kesulitan belajar dan takut Matematika, nilainya hanya pas batas kelulusan. Kini berkat bimbingan di School of Life, ia mengalami perubahan luar biasa lebih percaya diri, menyukai Matematika, dan berhasil naik peringkat di sekolah.
READ MOREPrisiliya tumbuh bersama opa dan oma di desa Rinondor. Rindu pada orang tuanya sempat membuatnya sedih dan pendiam, namun melalui dukungan School of Life, ia belajar bersyukur dan percaya diri. Kini, Prisiliya rajin belajar, membantu keluarga, dan melihat masa depan dengan penuh harapan.
READ MOREDulu, Ical dikenal sebagai anak yang mudah tersinggung dan sering mencari perhatian. Namun melalui bimbingan rutin di School of Life, ia belajar menerima kenyataan hidup bersama neneknya dengan hati yang lapang. Kini, Ical tumbuh menjadi anak yang lebih pemberani, aktif, dan penuh semangat melayani Tuhan.
READ MOREDulu Dion hanya belajar jika disuruh, nilai-nilainya pun tak menentu. Tapi lewat pembinaan karakter di School of Life, ia belajar tentang tanggung jawab dan mulai berubah. Kini, Dion masuk peringkat 5 besar di sekolahnya, aktif melayani di gereja, dan rajin membantu ibunya di rumah. Sebuah transformasi yang dimulai dari hal kecil.
READ MOREDidiagnosa autisme ringan dan sering ditinggal sendiri di rumah, Jivin sempat terpapar pengaruh buruk. Namun kasih Tuhan bekerja melalui bimbingan di sanggar belajar School of Life, hidup Jivin dipulihkan, pelan-pelan tapi pasti.
READ MOREDulu Dorlis tak bisa membaca di usia 11 tahun. Bukan karena malas, tapi karena tak pernah diberi kesempatan. Kini, berkat bimbingan dan kasih dari sanggar belajar, ia melampaui keterbatasannya, membuktikan bahwa setiap anak bisa bersinar jika diberi ruang untuk bertumbuh.
READ MORE© Copyright 2024
Obor Berkat