Sabrina Belajar untuk Mengasihi, Meski Ditolak oleh Ayahnya

Sabrina Belajar untuk Mengasihi, Meski Ditolak oleh Ayahnya

Sabrina (10 tahun) adalah salah satu siswa kelas 4 SD di PKBM OBI Tanah Merah. Sejak kecil ia sudah mengalami mengalami penolakan sebab perbedaan diantara keluarganya. Meskipun keluarganya utuh, perbedaan keyakinan antara ayah dan ibunya menimbulkan perbedaan kasih sayang antar anak-anak mereka.

Sabrina mengikuti agama ibunya, sementara 2 saudaranya mengikuti agama ayahnya. Perbedaan ini terlihat sangat jelas saat Sabrina melakukan sedikit kesalahan, ia akan dimarah habis-habisan oleh ayahnya. “Sabrina dibilang anak bodoh karena salah beli barang…” ungkapnya perih.

Tidak hanya itu, Ayahnya kerap kali tidak memberikan Sabrina uang jajan. Sementara itu kedua saudaranya selalu diberikan uang untuk jajan dan dibelikan apa yang ia mau.

Apa yang ayahnya lakukan tidak hanya sekali dua kali, hal ini membuat Sabrina merasa tidak dihargai dan menyimpan luka terhadap ayah serta saudara-saudaranya. Selain itu, ibunya juga sering mengeluh karena merasa tidak diperhatikan oleh sang ayah dan jarang mendapat uang untuk kebutuhan sehari-hari.

Demi mendapatkan uang jajan dan membantu ibunya, terkadang Sabrina mulai mengamen. Dari hasil mengamen, ia bisa mendapatkan sekitar Rp100.000, yang ia gunakan untuk jajan dan membantu ibunya membeli makanan. Namun, luka di hati Sabrina semakin dalam ketika suatu hari ia mengungkapkan kerinduan pada ayahnya kepada ibunya. “Anggap saja bapak sudah meninggal,” ujar sang ibu, menggambarkan rasa kecewa dan putus asa.

Di tengah rasa sakit itu, perubahan dalam hidup Sabrina dimulai ketika ia mengikuti konseling dan mendapat motivasi rohani di PKBM OBI Tanah Merah. Di mana sebuah kisah Paulus dan Barnabas diceritakan pada Sabrina, yang mengajarkan untuk tetap melayani Tuhan walaupun pernah mengalami penolakan. Dari sana, Sabrina mulai menyadari pentingnya mengasihi, bahkan kepada orang yang tidak mengasihi dirinya.

Seiring berjalannya waktu, Sabrina memutuskan untuk membuka hatinya dan belajar menerima ayahnya serta saudara-saudaranya. Kini, Sabrina tumbuh menjadi anak yang ceria, serta semangat belajarnya semakin meningkat.

Perjalanan Sabrina menuju pemulihan dan kasih tidak akan terwujud tanpa peran Anda. Terima kasih kepada para Mitra OBI yang telah mendukung pelayanan kami. Berkat Anda, Sabrina dan banyak anak lainnya bisa mendapatkan akses pendidikan dan pendampingan secara gratis.

Mari terus bersama-sama membawa harapan dan perubahan bagi lebih banyak anak di Indonesia. Karena setiap kontribusi Anda, sekecil apa pun, akan membuat perbedaan besar dalam hidup mereka.

Share berita baik ini yuk!