Beberapa hari yang lalu, salah satu putri dari Kim Kadarshian, North West mengaku bahwa ia mengidap penyakit Disleksia dalam siaran live instagramnya. Tepat di sebelahnya Kim Kadarshian menggoda North dengan mempertanyakan “Emangnya kamu paham penyakit apa itu?”. Lalu penyakit seperti apakah itu?
Disleksia merupakan gangguan proses belajar yang paling umum ditemui pada anak-anak dan berpengaruh pada kemampuan anak dalam hal membaca, menulis, dan berbicara. Ini bukan masalah yang disebabkan oleh rasa malas atau kurangnya upaya anak dalam belajar. Melainkan gangguan saraf pada bagian batang otak yang membuat penderitanya kesulitan dalam memproses kata-kata tertulis.
Tidak hanya dialami oleh anak-anak, kondisi ini bisa juga dialami oleh orang dewasa. Gejala disleksia biasanya dapat bervariasi dari satu penderita ke penderita lainnya, berikut gejala umumnya :
1. Kesulitan dalam membaca dengan lancar
Penderitanya mungkin membaca dengan lambat dan terhenti-henti. Mereka bisa membolak-` balik, mudah bingung ketika bertemu huruf yang terlihat mirip seperti “d” dan “b”.
2. Kesulitan mengeja kata-kata
Merangkai huruf menjadi satu kata adalah hal yang sulit dilakukan oleh penderita ini.
3. Kesulitan menghubungkan bunyi dengan huruf
Kesulitan dalam mengenali hubungan antara suara bahasa dan huruf tertulis, yang dapat menyulitkan pengucapan kata-kata.
4. Kesulitan mengingat kata-kata umum
Mengingat kata-kata, terutama kata-kata yang sering digunakan, dapat menjadi masalah bagi mereka yang mengalami disleksia.
5. Kesulitan dalam keterampilan fonologis
Kemampuan untuk memahami dan memanipulasi bunyi dalam bahasa (fonem) dapat terganggu.
Tidak ada hubungannya dengan kecerdasan, Disleksia erat kaitannya dengan faktor genetik dan neurobiologis. Keluarga yang memiliki riwayat penyakit ini akan memiliki risiko yang lebih tinggi dalam menurunkannya ke anak. Sangat penting untuk mendeteksi gejala disleksia pada anak sejak dini agar orangtua bisa memberikan dukungan yang tepat.
Dukungan seperti apa yang bisa diberikan pada anak yang menderita Disleksia?
1 Memberikan pendidikan dan terapi khusus, agar anak dapat ditangani oleh orang yang tepat. Karena pendidik yang terbiasa menangani anak disleksia dapat mengembangkan rencana pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak.
2 Memberikan dukungan emosional. Penting bagi anak-anak penderita disleksia untuk didukung dan diterima agar meningkatkan percaya diri dan ketekunan.
Dengan menggunakan pendekatan dan dukungan yang tepat akan memudahkan anak-anak penderita disleksia menghadapi tantangan ini dan mencapai potensi mereka. Jangan diagnosa sendiri penyakit ini, jika sudah telihat gejalanya, hubungi tenaga ahli profesional untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat.
© Copyright 2024
Obor Berkat