Lidya Dwi

12 December 2023

No Comments

Pertanian Jagung dan Keluarga Pak Nadapdap Terselamatkan Berkat Modal Usaha dari OBI

Bapak Mangasih Nadapdap atau dikenal sebagai Bapak Nadadap adalah seorang petani sekaligus buruh tani upahan di ladang orang. Semua itu ia lakukan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Di samping pekerjaannya sebagai buruh, Bapak Nadapdap beserta dengan istri berladang jagung di lahan yang disewa. Upah yang ia dapatkan ia gunakan untuk membesarkan 6 anak kandung dan 1 anak angkat (karena ia mengurus anak saudaranya). Sedangkan upah kotornya dari buruh tani sekitar 70.000-120.000/hari.

Upah yang ia dapatkan untuk memenuhi biaya hidup keluarga Bapak Nadapdap kurang dari kata cukup. Belum lagi untuk membiayai sekolah anak-anaknya, yang saat ini semuanya sedang bersekolah. 2 anaknya bekerja di Malaysia sebagai TKI hanya tamatan SMA, 1 lagi kuliah di STT salatiga, 1 lagi PKL di Perairan Papua. 3 lagi masih sekolah SMP dan SD. Biaya untuk anaknya yang baru masuk kuliah dan anaknya yang sedang PKL sangat besar, sehingga tak jarang Bapak Nadapdap kelimpungan.

Selama ini Bapak Nadapdap menyewa lahan orang sebesar Rp 1.000.000/dua tahun dengan luas lahan satu hektar. Selama bertahun-tahun Bapak Nadapdap mengelola lahan tersebut dengan modal dipinjam dari pihak yang mau meminjamkan uangnya dengan bunga yang variatif, ada 10% bahkan ada sampai 20%. Modal ini bahkan tidak cukup pengelolaan bercocok tanam jagung. Sedangkan modal penanaman sampai penjualan membutuhkan biaya sebesar 12 juta/hektar.

Lantaran permodalan yang tidak mencukupi, hasil dari kebun jagungnnya pun tidak maksimal. Mereka kerap kali gagal panen. Ia kerap harus bergumul untuk mengembalikan uang pinjaman beserta bunganya. Sementara kebutuhan keluarga juga menjadi prioritas utama yang harus dipenuhi, seperti kebutuhan sehari-hari dan uang sekolah anak.

Bapak Nadapdap mendapatkan sebuah harapan saat OBI memberikan bantuan modal usaha petani pada tanggal 01 September 2023 dengan total bantuan senilai Rp. 5.235.000. Modal ini dipergunakan Bapak Nadapdap untuk menambah modal pertanian jagungnya. Pada awal penanaman, tidak ada masalah yang dihadapi oleh Bapak Nadadap sampai pada 1 bulan kemudian, masalah mulai muncul.

Banyak ulat yang menggerogoti batang jagung dan bisa berdampak pada gagal panen, namun saat itu Bapak Nadadap dengan sigap memperbaiki masalah tersebut. Setelah itu datanglah wabah monyet yang mengganggu ladang tersebut, sehingga Bapak Nadadap berjaga lebih extra di ladang tersebut. Curah hujan yang tinggi juga hampir menggagalkan pertanian saat itu.

Sampai pada akhirnya Bapak Nadadap bisa panen dan menghasilkan sebanyak 40 karung yang sudah siap jual. Sisa hasil panen ini nantinya akan dipergunakan untuk membiaya sekolah anak-anaknya dan rencana untuk merenovasi dapur mereka yang sudah reyok dan juga modal untuk kembali menanam jagung.

“Puji Tuhan saya sangat bersyukur kepada Tuhan atas pertolongannya bagi keluarga saya, dalam keadaan terjepit Tuhan buka jalan. Pertolongan Tuhan melalui CBN memberikan modal pakai tanpa bunga sehungga keluarga saya bisa merenovasi dapur dan membayar sedikit biaya sekolah anak anak kami. Terima kasihTuhan Yesus, Terima kasih CBN dan terima kasih OBI. Tuhan Yesus memberkati.” ungkap Bapak Nadadap pada OBI.