Arfa memang terlahir dengan sebuah kelainan bawaan. Sejak lahir, Arfa menderita kelainan bibir sumbing labio-palato. Kelainan itu bukan saja membelah bagian bibir atasnya, tetapi juga membuat langit-langit mulutnya bolong sampai ke hidung. Kelainan bawaan ini sungguh sangat menyiksa Arfa. Ibunya harus berhati-hati ketika memberinya makan atau minum agar Arfa tidak tersedak atau makanan bisa keluar lagi melalui hidungnya.
Arfa adalah anak bungsu dari dua bersaudara. Keluarga kecil mereka tinggal di daerah Cianjur, Jawa Barat. Tidak ada sebab yang pasti mengapa Arfa bisa terlahir dengan bibir sumbing. Di keluarga mereka juga tidak ada yang menderita bibir sumbing. Hanya saja, dari usia kandungan satu bulan, ibunya sering mengalami flek darah. Perasaan kaget atau terkejut tidak bisa disembunyikan ketika ayah dan ibunya mengetahui bahwa Arfa lahir dengan bibir sumbing. Namun, meski Arfa terlahir tidak sempurna secara fisik, kasih sayang dari ayah dan ibunya tidak berkurang. Justru, mereka sangat menyayangi putra satu-satunya itu. Bagi mereka, anak adalah bunga keluarga, bagaimanapun kondisinya. Mengenai bibir sumbing anaknya, mereka pasrah—karena sadar bahwa tidak ada yang bisa memilih untuk lahir dengan bibir sumbing. Daripada sibuk menyesali dan mempertanyakan kenapa, ayah dan ibu Arfa justru lebih fokus memikirkan bagaimana cara menyembuhkan Arfa. Sayangnya, mereka tidak punya biaya yang cukup untuk operasi mandiri.
Sabtu, 13 Desember 2014 lalu, pertolongan yang kedua kalinya datang untuk si kecil Arfa. Di RS Sentra Medika, bersama bantuan dari Obor Berkat Indonesia dan pendampingan dari kedua orang tuanya, Arfa menjalani operasi yang kedua. Operasi yang kedua ini dilakukan untuk menutup celah yang bolong di langit-langit mulutnya. Pertolongan operasi yang pertama sendiri sudah dijalani Arfa tepat satu tahun yang lalu, di Desember 2013. Di operasi yang pertama itu, bibir sumbing Arfa telah berhasil dioperasi dan ternyata hasilnya menjadi sangat-amat baik. Dua kali operasi kasih untuk Arfa ini benar-benar membuat ayah dan ibunya bebas dari beban memikirkan biaya operasi bibir sumbing. Arfa bisa dioperasi tanpa biaya.
Ayah dan ibu Arfa sangat senang, puas, dan terharu melihat hasil operasi putranya. Sekarang, menurut mereka, Arfa tampak begitu ganteng. Dulu, ada seorang tetangga yang sering memberi perlakuan yang kurang baik setiap kali bertemu dengan Arfa dan ayah-ibunya. Kalau tidak mengucapkan selentingan seperti “amit-amit”, tetangga mereka pasti tidak ingin melihat wajah Arfa sama sekali. Tapi setelah Arfa dioperasi, tetangga tersebut malah sangat senang melihat Arfa. Awalnya, ia malah tidak mengenali Arfa. Arfa seperti tidak pernah menderita bibir sumbing karena hasil jahitannya sangat rapi. Selentingan-selentingan yang dulu sering ada karena kondisi Arfa yang menderita bibir sumbing, kini sudah redup. Kini, dengan pertolongan operasi kasih dari Obor Berkat Indonesia, Arfa benar-benar telah terbebas dari bibir sumbing.*
© Copyright 2024
Obor Berkat