Moses (5thn), adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Sejak usia dini, Moses menunjukkan ciri-ciri kebutuhan khusus — ia sangat aktif, sulit untuk fokus, dan cenderung tidak merespons ketika diajak berinteraksi. Ibunya, menyimpan kekhawatiran besar ketika hendak mendaftarkannya ke sekolah formal. “Apakah Moses akan diterima? Apakah dia bisa mengikuti kegiatan seperti anak-anak lainnya?” pertanyaan-pertanyaan itu terus menghantui benaknya.
Namun kerinduan ibunya untuk melihat Moses bisa bersosialisasi dan belajar seperti anak-anak lain mengalahkan rasa takut itu. Ia memberanikan diri menyampaikan keinginannya kepada pihak PAUD OBI Super5 – Holy Kids Pringsewu di Lampung. Dengan penuh kasih, pihak sekolah menerima Moses untuk bergabung di tahun ajaran 2024/2025.
Hari-hari awal Moses di sekolah bukan tanpa tantangan. Ia sulit diajak komunikasi, tidak menunjukkan respons ketika dipanggil, dan belum bisa melakukan aktivitas dasar secara mandiri, seperti makan atau membereskan mainan. Namun seiring waktu, muncul secercah harapan. Perubahan kecil mulai terlihat. Moses mulai menoleh ketika dipanggil. Ia mulai bisa menggunakan tangannya untuk makan dan minum sendiri. Bahkan, ia mulai memahami instruksi sederhana seperti membereskan bola ke tempatnya atau ikut bermain bersama teman-temannya.
“Saya sangat senang melihat perubahan kecil ini,” kata Ibu Sefa, guru Moses.
Meskipun ada rasa cemas, Yulia tetap percaya bahwa perubahan akan terjadi secara bertahap.
“Saya percaya Tuhan akan terus bekerja dalam kehidupan Moses,” ujarnya.
Para guru di PAUD Holy Kids juga bersyukur melihat perkembangan Moses. Meski belum signifikan, namun tanda-tanda positif mulai muncul. Respons, interaksi, dan kemampuan dasar yang perlahan berkembang menjadi bukti nyata bahwa Moses sedang menjalani proses luar biasa dalam pertumbuhannya.
Dengan kasih, kesabaran, dan dukungan dari sekolah yang tepat dan peran orang tua akan menolong Moses untuk terus melangkah maju.
© Copyright 2024
Obor Berkat