Antonio Mone merupakan anak-anak PAUD Super5 Pemuda GKPKR kota Kupang yang saat ini berusia 5 tahun. Ketika pertama kali masuk sekolah, Mone dikenal sebagai anak yang sulit diatur. Hal ini berdampak pada sikap yang tunjukan saat ia berdoa di kelas. Ternyata kebiasaan ini telah dia bawa dari rumah. Di mana orangtuanya hanya mengajarkan cara berdoa seadanya. “Di rumah, saya hanya mengajarkan buat tanda salib sebelum makan tanpa berdoa,” cerita orang tua dari Mone dengan jujur.
Namun, perubahan mulai terjadi ketika Mone mengikuti kegiatan rutin renungan pagi di sekolah. Bulan itu, anak-anak belajar tentang tema Kasih atau mengasihi Tuhan dan sesama. Mereka juga diajak menghafalkan ayat Firman Tuhan. Ternyata, Mone sangat cepat menangkap pelajaran tersebut. Ia tampak bersemangat mendengarkan setiap cerita tentang kasih Tuhan.
Seiring waktu, Firman itu mulai bekerja dalam hatinya. Mone yang dulu sulit diatur kini menjadi anak yang taat dan lembut. Ia mulai mendengarkan guru, bahkan berani memimpin doa di depan teman-temannya. Perubahan ini juga dirasakan di rumah. Kini, Mone selalu mengingatkan keluarganya untuk berdoa sebelum makan atau tidur. “Suatu hari Mone berkata, ‘Mama, kita harus berdoa dulu.’ Lalu dia memimpin doa dengan suara lantang,” cerita ibu dari Mone.
Dari anak yang dulu sulit dikendalikan, kini Mone bisa menjadi teladan bagi keluarganya. Ia mengajarkan doa, kasih, dan ketaatan yang sederhana namun tulus. Melalui pembelajaran di PAUD Pemuda, Tuhan sedang membentuk Mone menjadi anak yang menyenangkan hati-Nya. Kisah kecil ini menjadi pengingat bahwa Firman Tuhan mampu mengubahkan siapa saja, bahkan seorang anak kecil bisa menjadi terang bagi keluarga dan lingkungan sekitarnya.
© Copyright 2024
Obor Berkat