Malu Karena Tidak Bisa Baca, Sanggar Belajar Hadir untuk Anak Ini

Bayangkan jika Anda seorang anak kecil yang duduk di kelas, mendengar teman-teman membaca dengan lancar, sementara Anda hanya bisa terdiam, menyembunyikan rasa malu karena tidak mampu mengeja satu huruf pun. Inilah yang dirasakan Lena Kebia, seorang gadis kecil berusia 8 tahun yang sejak kecil dikenal pemalu dan kurang percaya diri.

Ketika Lena memasuki kelas 1 sekolah dasar, ia menghadapi kenyataan pahit: ia tidak bisa membaca atau menulis. Teman-temannya sering melontarkan pertanyaan yang menyakitkan, “Kok kamu belum bisa baca?” Pertanyaan itu membuat Lena semakin menarik diri dan menekan rasa percaya dirinya.

Setelah ditelusuri, ternyata Lena tidak mendapatkan stimulasi belajar di rumah. Ia memulai segalanya dari nol di sekolah, dan itu membuatnya tertinggal jauh dari teman-temannya. Bahkan saat naik ke kelas 2, Lena masih belum mengenal huruf dengan baik.

Sampai akhirnya ia bergabung dengan Sanggar Belajar School of Life (SoL) di GKKD Buper, Waena. Di sana, para tutor dengan sabar membimbing Lena. Mereka tidak hanya mengajarinya membaca dan menulis, tetapi juga membangun kepercayaan dirinya melalui berbagai aktivitas seperti bernyanyi, mengeja tulisan, dan berhitung.

Awalnya, Lena sering takut salah dan ragu untuk bertanya. Namun, dorongan para tutor untuk berani mencoba dan tidak takut gagal menjadi mantra yang membangkitkan semangat belajarnya. “Kalau mau berhasil, harus berani belajar,” adalah kata-kata yang terus diingat Lena.

Hasilnya luar biasa. Dalam waktu 2-3 bulan, Lena mulai bisa mengeja dan membaca. Tutor SoL bahkan mengakui semangat belajarnya yang besar. Kini, Lena tidak lagi malu berbicara di depan teman-temannya. Ia berani bertanya dan percaya diri menghadapi pelajaran.

Perjalanan Lena mengajarkan kita bahwa pendidikan bukan hanya soal kurikulum, tetapi juga soal membangun keberanian dan kepercayaan diri. Dengan dukungan yang tepat, anak seperti Lena bisa melampaui batasan dan menemukan potensinya.

Sanggar Belajar School of Life (SOL) jadi tempat di mana anak-anak yang kurang beruntung menemukan harapan baru. Dengan menggunakan materi kurikulum khusus, anak-anak tidak hanya belajar membaca, menulis, berhitung. Akan tetapi juga belajar untuk membangun karakter mereka sejak dini

Tempat ini jadi wadah bagi setiap anak diberi kesempatan untuk mendapatkan pembelajaran tambahan secara gratis. Fokus utama dari kegiatan ini adalah untuk menfasilitasi pendidikan anak-anak dari kelompok 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal).

Share berita baik ini yuk!