Bapak Frantje Lontaan merupakan salah satu penerima manfaat program UMKM Tanam Cabai di Desa Makalelon. Program ini tidak hanya memberikan dampak positif secara ekonomi, tetapi juga membawa perubahan besar dalam gaya hidupnya setelah bergabung dengan komunitas Petani Cabai.
Ia memiliki 11 anak; 4 di antaranya sudah menikah dan tinggal di luar daerah, 4 lainnya meninggal sejak kecil, sementara 3 anak yang masih bersekolah tinggal bersamanya.
Sebelumnya, Bapak Frantje bekerja sebagai buruh serabutan. Ia menjalani berbagai pekerjaan, seperti tukang panjat kelapa, buruh tani, dan kuli bangunan. Penghasilannya berkisar antara Rp300.000 hingga Rp1.000.000 per bulan, tergantung pada jumlah pekerjaan yang tersedia. Namun, pendapatan tersebut tidak menentu karena bergantung pada permintaan jasa. Keluarganya juga tidak memiliki rumah sendiri, sehingga mereka tinggal di tanah pinjaman milik kepala desa Makalelon.
Ada masa-masa sulit ketika Bapak Frantje tidak mendapatkan pekerjaan sama sekali selama sebulan penuh, membuat keluarganya tidak memiliki penghasilan. Kondisi ini sering kali menimbulkan stres, yang kemudian dilampiaskannya dengan merokok dan minum minuman keras. Kebiasaan ini semakin mengakar karena lingkungannya yang terdiri dari bapak-bapak dengan kebiasaan serupa.
Namun, pada April 2023, kehidupan Bapak Frantje mulai berubah ketika ia terpilih sebagai penerima manfaat program Hunger Relief dari Yayasan Obor Berkat Indonesia. Ia bergabung dengan komunitas petani cabai, di mana para anggotanya aktif dalam berbagai kegiatan positif. Perlahan, kebiasaan merokok dan minum minuman keras yang sebelumnya sulit ditinggalkan mulai bisa dihindari.
Keaktifannya dalam komunitas ini membuat Bapak Frantje semakin terampil dalam bertani. Bersama kelompoknya, ia menjadi inspirasi bagi petani lainnya. Pada panen ketiga di bulan November, ia mendapatkan hasil usaha sebesar Rp455.000, diikuti panen keempat sebesar Rp924.000, dan panen kelima sebesar Rp1.117.000. Pendapatan ini tidak hanya mencukupi kebutuhan keluarganya, tetapi juga membantu membiayai transportasi anaknya yang harus dirawat di rumah sakit untuk operasi benjolan di dagu.
Dengan semangat yang terus membara, Bapak Frantje akhirnya mampu mewujudkan impiannya. Hasil panennya digunakan untuk membeli tanah seharga Rp5.000.000, yang ia cicil sebesar Rp500.000 selama 10 kali pembayaran. Langkah ini menjadi awal untuk membangun rumah bagi keluarganya sendiri.
Bapak Frantje dan keluarganya sangat bersyukur atas bantuan yang diberikan oleh Obor Berkat Indonesia. Selain memberikan dampak besar bagi keluarganya, ia juga menjadi inspirasi perubahan bagi orang lain, baik dalam bertani maupun dalam menjalani gaya hidup yang lebih sehat.
Mari dukung petani lainnya di Desa Makalelon. Masih ada 5 keluarga yang membutuhkan donasi Anda.
© Copyright 2024
Obor Berkat