Kisah Heriyadi Fino Guardiola

Kisah Heriyadi Fino Guardiola

Heriyadi Fino Guardiola, atau akrab dipanggil Fino (13 tahun) dan keluarganya tinggal di Desa Malosa, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Fino adalah anak dari pasangan Hermanus Bangkek, seorang penyadap karet sekaligus pendulang emas tradisional, dan istrinya, Heni, seorang ibu rumah tangga.

Gambar: Fino bersama Ibunya.

Di usia 2 tahun, sakit yang dialami Fino baru ketahuan. Ia menderita hernia inguinalis yang menyebabkan munculnya benjolan sebesar telur ayam di selangkangannya. Kondisi ini pertama kali muncul setelah ia terjatuh dari sepeda saat bermain bersama sepupunya. Selama bertahun-tahun, benjolan itu kerap muncul kembali terutama setelah ia bermain bola atau berlari, dan ibunya harus berulang kali mendorong benjolan tersebut agar masuk kembali ke perut.

Keluarga Fino sebenarnya sudah mendapat rujukan operasi sejak lama, namun karena keterbatasan ekonomi dan belum memiliki BPJS Kesehatan, operasi itu tak pernah bisa terlaksana. Penghasilan ayahnya dari menyadap karet hanya sekitar Rp30.000 per hari, ditambah penghasilan tidak menentu dari mendulang emas, belum cukup untuk biaya operasi.

Kini, di usia remajanya, Fino mulai merasa malu dengan kondisinya. Saat benjolan kambuh, ia sering kesulitan fokus belajar di kelas atau harus berhenti bermain sepak bola dengan teman-temannya. Meski begitu, ia tetap bersemangat menjalani aktivitas, membantu orang tua, dan bercita-cita untuk bisa sukses agar dapat membahagiakan keluarganya.

Juli lalu keluarga Fino mengetahui program operasi gratis dari OBI. Fino pun didaftarkan sebagai calon penerima manfaat dan akan menjalani operasi hernia di RSU Santo Vincentius, Singkawang, Kalimantan Barat.

Kata Ibu Heni, dengan penuh harapan: “Kami sudah lama menantikan operasi ini sejak Fino berusia dua tahun. Namun karena keterbatasan ekonomi, kami tidak mampu membawanya ke rumah sakit. Kami mohon bantuan agar anak kami bisa segera dioperasi dan terbebas dari hernia yang selalu mengganggunya.”

Menolong anak-anak yang menderita sama seperti Fino. Operasi ini bukan hanya akan mengubah hidup menjadi lebih sehat dan percaya diri, tetapi juga memberikan kelegaan bagi orang tua yang selama ini terus dibayangi rasa cemas akan kesehatan anaknya di masa depan.

Share berita baik ini yuk!