ObiAdmin

21 August 2023

No Comments

Enam Kali Gagal Panen, Keluarga Petani di Dairi Dapatkan Pelatihan dan Modal Usaha dari OBI

Keluarga Bapak Simson Tinambunan (47 tahun) dan Ibu Ervinna Butar-butar telah lama menjalani profesi sebagai petani, namun meski berkecimpung dalam pekerjaan tersebut selama bertahun-tahun, hasil yang mereka peroleh belum pernah mencapai tingkat kepuasan yang diharapkan. Kendala utama yang dihadapi keluarga ini adalah seringnya gagal panen, bahkan dalam enam kesempatan berturut-turut ketika mereka mencoba menanam tanaman seperti tomat dan cabai. Permasalahan ini disebabkan oleh fluktuasi harga jual hasil pertanian yang selalu merosot ketika musim panen tiba, sehingga berdampak pada kesulitan ekonomi yang dihadapi oleh keluarga tersebut. Mereka kesulitan menutupi biaya produksi dan kebutuhan sehari-hari keluarga.

Sebagai solusi atas tantangan yang dihadapi oleh Keluarga Bapak Simson Tinambunan, OBI mengimplementasikan program pemberdayaan ekonomi dengan fokus pada pengembangan kebun sayur. Informasi mengenai program ini didapat oleh keluarga ini melalui kegiatan ibadah di Gereja Presbiterian Misi Injili Eirene Desa Perjuangan. Terletak di Desa Perjuangan, Kecamatan Sumbul, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, gereja ini menjadi wadah dimana OBI memberikan bantuan pemberdayaan ekonomi kepada delapan keluarga yang membutuhkan.

Bapak Simson Tinambunan merasa sangat bersyukur karena termasuk salah satu keluarga yang mendapatkan kesempatan dalam program ini. Dalam kerangka program pemberdayaan ini, keluarga ini diberikan dukungan untuk menanam tanaman tomat. Semangat tinggi terpancar dari usaha Bapak Simson Tinambunan dalam mempersiapkan lahan dan merawat tanaman tomat yang telah diberikan oleh OBI. Program ini membawa harapan baru bagi keluarga ini, merubah arah perjalanan mereka di dunia pertanian, dan memberikan harapan untuk masa depan yang lebih cerah.

Bapak Simson Tinambunan mengungkapkan rasa syukurnya, “Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada OBI. Melalui program kebun sayur ini, saya mendapat bimbingan dan arahan bukan saja dalam hal bercocok tanam, tapi juga dalam hal kerohanian. Program ini tidak hanya memberi kami pengetahuan, tetapi juga mengajarkan kami untuk semakin mendekatkan diri kepada Tuhan. Kami menyadari bahwa dalam usaha, selain pengetahuan, iman dan doa juga sangat penting. Keyakinan kami semakin bertambah bahwa melalui program ini, kondisi ekonomi kami akan membaik. Sejak kami mulai menerima bantuan ini pada Maret 2023, keluarga kami semakin tekun dalam berdoa. Puji Tuhan, saat ini tanaman tomat yang kami usahakan telah berhasil panen sebanyak empat kali, dan hasil penjualannya selalu memuaskan dengan harga yang baik. Bahkan dari hasil panen ini, kami mampu memenuhi kebutuhan hidup kami dan bahkan mengumpulkan sebagian untuk modal penanaman di masa mendatang.”