Setelah suaminya meninggal pada tahun 2018, Ibu Sulami (51 tahun) berjuang menjadi ibu tunggal bagi kelima orang anaknya. Bukan hanya mencurahkan kasih sayang, namun anak-anaknya juga membutuhkan banyak biaya untuk bersekolah dan kehidupan sehari-hari yang tidak sedikit. Tahun 2021, anak pertamanya menikah dan tinggal bersama pasangannya. Kini ia tinggal dengan keempat anaknya. Anak keduanya sudah lulus SMA, namun belum memiliki pekerjaan tetap. Anak ketiga dan keempat masih duduk di bangku SMA, sedangkan anak bungsunya masih duduk di bangku kelas lima SD.
Menjadi orang tua tunggal adalah hal yang sangat tidak mudah bagi Ibu Sulami. Berbagai pekerjaan ia lakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup kelima anak yang sangat dikasihinya. Mulai dari membersihkan rumah orang, membersihkan gereja, permak pakaian di rumah dan masih banyak pekerjaan serabutan lainnya. Dengan banyaknya pekerjaan yang ia lakukan, tetap saja penghasilan yang didapatkan tidak seberapa. Namun, Ibu Sulami menerima penghasilan tersebut dengan ucapan syukur dan mengaturnya dengan sebaik mungkin. Ia mengutamakan untuk membayar biaya sekolah anak-anaknya terlebih dahulu, kalau ada uang lebih keluarganya bisa makan dengan lauk tempe, tahu, sayur dan sesekali dengan ayam. Namun keluarga ini lebih sering memasak nasi goreng karena tidak membutuhkan lauk.
Melalui program Hunger Relief, OBI membantu keluarga Ibu Sulami di bulan Oktober 2022 dengan memberikannya sebuah mesin obras/nechi. Mesin ini dapat melengkapi pekerjaannya sebagai penjahit, pun banyak hal yang bisa dipelajarinya dari mesin ini. Sebelumnya Ibu Sulami belum pernah menggunakan mesin ini, namun ia belajar menggunakan mesin tersebut dari Youtube. Sampai akhirnya, ia dapat menggunakannya sendiri. Bahkan saat ini ia sudah mulai mendapatkan tambahan penghasilan dengan menerima panggilan untuk memperbaiki mesin obras/nechi.
Dengan adanya mesin obras, Ibu Sulami juga tidak perlu keluar biaya dan keluar rumah saat menerima orderan jahit. Meskipun ada kendala, seperti daya listrik dari mesin obras cukup tinggi yaitu 350 watt, sementara daya listrik di rumahnya bersubsidi hanya 450 watt, tidak membuat Ibu Sulami menyerah dan kehabisan akal. Ia menggunakan mesin obras pada siang hari, saat tidak ada pemakaian listrik yang lain di rumahnya.
Saat tim OBI mengunjungi rumah Ibu Sulami pada bulan Maret 2023, tetangga-tetangganya telah mengetahui bahwa ia dapat membuat berbagai macam barang seperti tas, pouch, sprei dan masih banyak yang lainnya. Puji Tuhan, barang jahitannya sudah laku terjual saat kunjungan. Ia juga sedang mendapatkan pesanan sprei sebanyak lima pasang.
Terima kasih untuk Mitra OBI yang telah mendukung program Hunger Relief, sehingga kami dapat memberikan mesin obras/nechi pada Ibu Sulami. Dengan mesin tersebut, Ibu Sulami dapat menerima penghasilan tambahan guna memenuhi kebutuhan keluarganya, terlebih lagi keluarganya dapat makan dengan lebih layak dan bergizi demi pertumbuhan anak-anaknya ke depan.
© Copyright 2024
Obor Berkat