Seorang suami dari Ngawi, Jawa Timur tidak menyangka ditinggal istrinya meninggal dunia usai melakukan pencabutan gigi bungsu ke dokter. Kabar duka itu tersiar di media sosial melalui akun TikTok pribadi sang suami.
Saat itu sang istri pergi ke kliknik dokter gigi umum untuk menjalani pemeriksaan dengan membawa hasil rontgen. Dokter itu lalu mengambil tindakan dengan mencabut gigi bungsu melalui odotektomi pada 28 Desember 2023. Namun sayang, mulut sang istri justru membengkak dan mengalami infeksi sehari setelah tindakan.
Dan infeksi serta pembengkakan ternyata semakin lama menyerang leher dan ternggorokannya, hingga akhirnya infeksi mulai menyerang saluran pernafasan sang istri. Sampai akhirnya sang istri menghembuskan nafas terakhir bulan lalu.
Cabut gigi bungsu atau yang dikenal dengan istilah medis sebagai gigi molar ketiga, seringkali menjadi perhatian utama bagi banyak orang.
Prosedur cabut gigi bungsu dilakukan ketika gigi tersebut tidak memiliki ruang yang cukup untuk tumbuh dengan benar atau menyebabkan masalah kesehatan mulut lainnya. Namun, perlu diingat bahwa prosedur cabut gigi bungsu yang tidak tepat dapat berujung pada risiko serius, bahkan kematian.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa hal ini dapat terjadi :
Salah satu risiko utama dari cabut gigi bungsu yang tidak tepat adalah risiko infeksi serius. Jika prosedur tidak dilakukan dengan benar atau jika perawatan pascacabut tidak diikuti dengan baik, bakteri dapat masuk ke dalam luka dan menyebabkan infeksi yang merambat ke area lain seperti rahang, leher, atau bahkan otak. Infeksi ini dapat menyebabkan kondisi yang mengancam jiwa seperti sepsis atau abses otak.
Cabut gigi bungsu melibatkan pemotongan jaringan gusi dan mungkin juga pemotongan tulang. Jika prosedur ini tidak dilakukan dengan hati-hati atau jika pasien memiliki gangguan pembekuan darah, risiko perdarahan berlebihan dapat terjadi. Hal ini dapat menyebabkan hilangnya darah yang signifikan dan mengancam nyawa jika tidak ditangani dengan cepat.
Pemilihan gigi yang salah untuk dicabut atau teknik cabut yang tidak tepat dapat menyebabkan kerusakan pada saraf-saraf di sekitar gigi tersebut. Kerusakan saraf ini dapat mengakibatkan rasa mati atau kesemutan yang persisten, nyeri yang kronis, atau bahkan kehilangan fungsi sensorik pada bagian tertentu dari wajah atau mulut.
Prosedur cabut gigi bungsu seringkali memerlukan penggunaan anestesi lokal atau umum. Jika anestesi tidak diberikan dengan benar atau jika pasien memiliki reaksi alergi terhadap obat bius tertentu, komplikasi serius seperti gagal napas atau reaksi anafilaksis dapat terjadi.
© Copyright 2024
Obor Berkat