Banjir yang terjadi pada bulan Januari 2025 membuat bulan tersebut adalah bulan yang sulit bagi masyarakat Landak, Kalimantan Barat. Banjir besar melanda beberapa desa, termasuk Desa Darit, tempat di mana PAUD Super 5 Kebun Anggur melayani anak-anak.
Meskipun banjir sudah mulai menggenangi beberapa wilayah pada 22 Januari, guru-guru di PAUD ini tetap berusaha menjalankan kegiatan belajar mengajar. Namun, beberapa anak dan guru dari daerah yang lebih rendah tidak dapat hadir karena harus mengungsi.
“Saat air terus naik, hati saya dipenuhi kecemasan. Saya segera menghubungi jemaat dan orang tua murid untuk memastikan mereka berada di tempat yang aman. Malam itu, saat banjir semakin meninggi, saya mengambil keputusan untuk menyelamatkan hasil karya anak-anak yang tersimpan di gereja. Mungkin bagi orang lain itu hanya selembar kertas bergambar, tetapi bagi saya, itu adalah bukti kerja keras dan kreativitas mereka yang tak ternilai harganya.” ungkap Ibu Elyana, Kepala Sekolah PAUD Super 5 Kebun Anggur, Darit.
Ketika listrik mulai dipadamkan demi keamanan, suasana semakin mencekam. Pada pukul 9 malam, air sudah mencapai lutut, dan menjelang subuh, banjir semakin meninggi hingga sepaha orang dewasa. Dalam gelap, Ibu Elyana bersama rekannya berjuang menyelamatkan buku-buku dan barang-barang yang ada di PAUD, hanya berbekal cahaya dari motor dan handphone.
Namun, di tengah usaha mereka, sebuah Alkitab anak-anak bergambar terlepas dari genggaman dan jatuh ke dalam air. Hatinya terasa hancur melihatnya, seolah-olah harapan ikut hanyut bersama arus.
Saat fajar mulai menyingsing, air belum juga surut dan kini mencapai sepinggang. Rasa takut menyelimuti dirinya, tetapi ia terus berdoa agar banjir segera mereda. Di tengah rasa cemas yang menyelimutinya, ia menghubungi tim Super 5 untuk meminta dukungan doa. Baginya, mereka bukan sekadar penyedia kurikulum, tetapi juga rekan yang setia menopang dan memberi kekuatan, bahkan di saat krisis melanda.
Beberapa minggu berlalu, kehidupan perlahan kembali normal. Namun, beberapa anak masih mengalami trauma akibat kejadian ini. Beruntung, tim Super5 akan memberikan pendampingan psikososial bagi anak-anak PAUD, sehingga Ibu Elyana dan para guru tahu bagaimana menangani anak-anak yang mengalami ketakutan pasca-bencana.
“Saya bersyukur menjadi bagian dari Super5, karena mereka tidak hanya memperlengkapi kami secara akademik, tetapi juga mendampingi kami melewati masa-masa sulit seperti ini.” ujar Ibu Elyana menutup pembicaraan.
© Copyright 2024
Obor Berkat