Dari sebuah desa kecil di Nias bernama Lolozasai, kisah Anugrah Selamat Gea menunjukkan bagaimana pelajaran sederhana bisa mengubah hati seorang anak. Anugrah, 11 tahun, duduk di kelas 6 SD Lasara Idanoi. Ia anak kelima dari enam bersaudara. Orangtuanya bekerja sebagai petani penyadap karet dan pengumpul nira. Hidup sederhana, tetapi perjuangan mereka tak mudah.
Dulu, Anugrah sering mengabaikan perkataan orangtuanya. Saat diminta bantuan, ia lebih memilih bermain. Ketika dinasihati, ia bersikap acuh. “Kadang rasanya seperti berbicara dengan tembok,” kata ibunya.
Perubahan mulai terlihat setelah Anugrah mengikuti modul School of Life (SOL) tema “Ketika Aku Sulit Menghormati.” Dalam kelas itu, ia belajar menghormati lewat latihan sederhana seperti mendengarkan, memperhatikan saat orangtua berbicara, dan menolong dengan sukarela.
Pelajaran singkat itu membekas. Anugrah mulai sadar bahwa menghormati bukan hanya kata, tapi tindakan. Ia kini lebih sopan, rajin membantu di rumah, dan menjadi teladan bagi adik-adiknya.
“Saya bersyukur Anugrah ikut School of Life. Sekarang dia hormat pada kami dan tidak membantah,” ujar ibunya dengan mata berbinar.
Program School of Life (SOL) terus berjalan di berbagai daerah, termasuk Nias, untuk menanamkan nilai-nilai karakter seperti hormat, tanggung jawab, kasih, dan kejujuran. Melalui kurikulum ini, banyak anak belajar mengubah diri dan membawa damai ke dalam keluarganya.
© Copyright 2024
Obor Berkat