Langkah Kecil Brian, Senyum Besar yang Menanti

Di sebuah kampung kecil bernama Ebungfa, di pedalaman Kabupaten Jayapura, tinggal seorang anak bernama Mayckhel Brian Mehue. Di usianya yang baru lima tahun, Brian, begitu ia dipanggil, sudah mengajarkan banyak hal tentang harapan dan keberanian, meski dengan senyum yang tak utuh.

Brian lahir dengan bibir sumbing. Celah itu masih terlihat jelas hingga kini, menjadi saksi kecil betapa kerasnya hidup di pelosok Papua. Ia tinggal bersama bibi dan pamannya sejak usia empat tahun, setelah orang tuanya berpisah dan membentuk keluarga baru. Di kampung terpencil yang hanya bisa diakses dengan perahu motor, perawatan kesehatan adalah kemewahan. Tak ada jalan darat, tak ada dokter bedah plastik, hanya puskesmas kecil dengan fasilitas terbatas.

Gambar: Brian bersama bibinya.

Pamannya yang petani ladang hanya bisa berharap pada hasil kebun dan sagu. Tabungan untuk membawa Brian ke kota pun nyaris mustahil. Biaya transportasi, penginapan, dan biaya operasi jadi tembok yang terlalu tinggi untuk mereka panjat sendirian.

Di balik semua itu, Brian tumbuh dengan keceriaan luar biasa. Setiap hari, ia berlari di tanah berbatu, menendang bola plastik bersama teman-temannya. Ia bercita-cita menjadi pemain sepak bola, berlari bebas dengan senyum lebar di wajahnya. Namun, setiap kali ia bicara, celah di bibirnya sering membuat kata-katanya sulit dimengerti. Ia pernah diejek, pernah ditertawakan tapi semangatnya tak pernah padam.

Harapan itu datang ketika seorang petugas Puskesmas melihat flyer program operasi gratis Yayasan Obor Berkat Indonesia (OBI) di Instagram. Berbekal semangat, sang bibi langsung mendaftarkan Brian. Mereka tahu ini adalah kesempatan yang tak boleh terlewatkan peluang satu-satunya untuk menghadirkan senyum utuh di wajah Brian.

Rencananya, Brian akan menjalani operasi di RS Provita, Jayapura. Dokter memperkirakan tingkat keberhasilannya 90 persen. Luka operasi akan pulih total dalam waktu 5 minggu, dan Brian bisa makan tanpa takut tersedak, bicara dengan lebih jelas, dan tak lagi jadi bahan ejekan.

Namun, jalan menuju senyum Brian masih membutuhkan uluran tangan. Biaya operasi dan seluruh perawatan pra dan pasca tindakan mencapai Rp26.849.073—angka yang sangat besar bagi keluarga kecil di Kampung Ebungfa.

“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Yayasan OBI dan para donatur… Kami sangat berharap bantuan ini bisa membuat Brian punya masa depan yang lebih baik,” kata sang bibi dengan haru.

Kini, harapan Brian ada di tangan kita. Mari bantu wujudkan mimpi sederhana ini agar Brian bisa bermain bola dengan senyum lebar, bicara lantang di sekolah, dan tumbuh sebagai anak Papua yang percaya diri.

Rp26.849.073 bukan hanya angka. Ia adalah senyum Brian. Ia adalah masa depannya.

Satu kebaikan Anda hari ini, senyum lebar Brian selamanya.

Share berita baik ini yuk!