Selama dua tahun terakhir, Pak Ma’nun hanya bisa melihat dunia dengan satu mata. Sejak awal 2023, mata kirinya diselimuti katarak yang membuat penglihatannya buram dan menyakitkan saat terkena cahaya. Namun, keterbatasan itu tidak pernah menjadi alasan baginya untuk menyerah.
Setiap hari, Pak Ma’nun tetap bekerja sebagai penjaga kolam pemancingan di Bandar Lampung. Meski penghasilannya kecil dan tidak tetap, ia selalu menyisihkan sebagian untuk dua anaknya yang tinggal bersama mantan istrinya di kampung. Menjadi ayah, baginya, adalah panggilan untuk terus memberi, meski dari kekurangan.
Pak Ma’nun bertahan karena tiga hal: ia ingin tetap bekerja, ingin membaca pesan dari anak-anaknya sendiri, dan ia percaya bahwa harapan selalu ada, bahkan ketika hanya satu mata yang mampu melihat.
Jawaban atas doa itu datang melalui kasih Tuhan yang nyata, lewat dukungan Yayasan Obor Berkat Indonesia dan para donatur. Pak Ma’nun akhirnya menerima bantuan operasi katarak untuk mata kirinya.
Operasi ini bukan hanya memulihkan penglihatannya secara fisik, tetapi juga memberi terang baru dalam hidupnya. Kini ia dapat bekerja dengan lebih teliti, membaca pesan anak-anaknya sendiri, dan menatap masa depan dengan harapan yang lebih jelas.
Mari terus jadi bagian dari kisah-kisah pemulihan seperti ini.
Klik tombol donasi untuk mendukung lebih banyak kehidupan yang ingin melihat terang kembali seperti Pak Ma’nun
© Copyright 2024
Obor Berkat