Perjuangan Ibu Hevi Hingga Menemukan Harapan Bersama OBI

Ibu Hevi adalah seorang ibu tunggal dengan tiga anak kecil, harus mengatasi banyak tantangan setelah kepergian suaminya. Selain merawat ketiga anaknya, ia juga memiliki tanggungan finansial yang besar. Untuk mengatasi hal ini, Ibu Hevi bekerja keras mengumpulkan getah karet di kebun milik orang lain. Sayangnya, upah yang diterimanya hanya sebesar 50.000 rupiah per hari, dan pekerjaan ini tidak tersedia setiap hari. Terkadang, ia hanya bisa bekerja dua kali seminggu. Harga getah karet juga tidak pasti, kadang bisa menjadi lebih murah. 

Tantangan semakin kompleks dengan usia ibunya yang sudah senja. Meskipun ibunya ikut membantunya dengan menjadi pencabut singkong di kebun orang, Ibu Hevi tetap merasa perlu mencari solusi ekonomi yang lebih berkelanjutan. Ia sempat memiliki keinginan untuk bekerja di luar daerah, namun anak bungsunya yang masih berusia 1 setengah tahun masih membutuhkannya. Bahkan, anak bungsunya itu sempat melakukan mogok makan setelah mendengar ibunya akan pergi keluar kota. Berat rasanya menjadi Ibu Hevi yang harus diterpa dilema seperti ini. 

Ibu Hevi bermimpi ingin membuka usaha di rumahnya sendiri. Namun, hal itu akan sulit terwujud karena kendala terbesarnya adalah modal. Meski demikian, semangatnya untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya tidak pernah padam. Ia terus berusaha mengumpulkan modal sembari memanjatkan doa pada Tuhan agar segala upaya yang ia lakukan bisa membuahkan hasil yang baik. 

Seperti sebuah keajaiban, doa-doa yang Ibu Hevi naikan didengar oleh Tuhan. Pada bulan Februari 2023, Obor Berkat Indonesia (OBI) memberikan bantuan UMKM melalui Gereja Injili di Tanah Jawa, tempat anak pertamanya mengikuti Sanggar Belajar Anak School of Life (SoL) dan tempat anak keduanya bergabung dengan Paud Super5. Bantuan yang diberikan berupa sembilan karung beras ukuran 10 kg, yang dapat dijual dengan harga lebih dari 100.000 rupiah per karungnya. Ia menawarkannya beras yang ia jual kepada tetangga di sekitarnya, dan mendistribusikannya ke beberapa warung di sekitar tempat tinggalnya.

Dengan bantuan ini, Ibu Hevi kini sedikit merasa lega. Ia tidak hanya diberikan modal usaha gratis, ia juga diajarkan untuk melakukan pencatatan uang masuk dan keluar. Kini ia berhasil memutar uang dari hasil penjualan beras dan ia dapat dengan lebih tenang memenuhi kebutuhan pendidikan kedua anaknya dan sekaligus membantu menutupi tanggungan finansial yang ditinggalkan oleh suaminya.

Berkat tim kemanusiaan CBN, Ibu Hevi dapat melihat sinar harapan dalam kehidupannya. Ia bersyukur dan berterima kasih atas bantuan yang memperbaiki kondisinya dan memberikan dukungan untuk masa depan keluarganya.

Terima kasih banyak Mitra OBI! Berkat uluran tangan dari Anda, perekonomian Bu Hevi dan keluarga perlahan membauk. Mari terus dukung perekonomian keluarga seperti keluarga Bu Hevi dengan menghubungi :

+62 859-2121-3434 (Linda Dewi) 

 

 

Share berita baik ini yuk!