17 Penderita Bibir Sumbing Anak Telah Dioperasi di RS. Premier Bintaro

Sabtu, 14 Desember 2013, Berawal dari beberapa surat-surat identitas, Paino merasa sangat senang karena anaknya akhirnya mendapatkan kesempatan untuk ikut operasi bibir sumbing gratis. Tak terbayang berapa besar uang yang keluar jika tak ada operasi ini. Namun, rasa senang Paino terganti dengan kekhawatiran setelah mendengar penjelasan dari dr. Taufan mengenai proses skrining untuk menentukan masuk ke ruang opearsi.

“Saya sangat khawatir ketika pak dokter menjelaskan tentang proses skrining yang akan menentukan anak saya bisa atau tidak mengikuti operasi esok hari,” ungkap Paino yang gelisah setelah mendengar penjalasan dari dr.Taufan.

Eni Suheni (39), istri dari Paino yang tak pernah lepas menggendong Alvian pun juga ikut khawatir dengan hasil skrining anaknya nanti. “Kami mempunyai anak laki kembar yang lahir bersamaan. Namun, Avanza menderita sumbing dan Alvian tidak. Sungguh saat melahirkan keduanya saya sangat sedih melihat kondisi Avanza. Padahal, sejak mengandung dokter selalu menyatakan anak kami akan lahir dengan kondisi normal,” kata Eni saat menjelaskan kelahiran anak kembarnya.Kekhawatiran Paino dan istrinya akhirnya pun kembali terganti dengan senyum bahagia. Tiga jam setelah proses skrining selesai, Avanza dinyatakan lolos skrining dan dapat mengikuti operasi bibir sumbing esok harinya. Paino dan Eni sangat senang sekali dapat melihat Avanza dapat keluar dari ruang operasi RS. Premier Bintaro dengan selamat.

Pada operasi bibir sumbing gratis yang diadakan dalam rangka ulang tahun RS. Premier Bintaro ini telah melayani 17 pasien bibir sumbing anak-anak.

“Janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”

Share berita baik ini yuk!