5 Senam Otak untuk Melatih Perkembangan Otak Anak.

Senam otak atau brain gym pertama kali diperkenalkan oleh Paul E.Dennison, Ph.D, yang merupakan seorang pendidik profesional dan istrinya Gail E. Dennison, seorang aktris dan pendidik gerakan tubuh.

Gerakan Brain Gym yang dirancang oleh Dennison dan pasangannya bertujuan untuk merangsang perkembangan sensorik, termasuk kemampuan visual, pendengaran, motorik, dan pengelolaan emosi. Ketika keempat aspek ini diaktifkan secara efektif, anak kecil dapat melakukan berbagai tugas dengan suasana hati yang positif, sehingga mencapai prestasi yang optimal. Selain itu, senam otak juga meningkatkan koordinasi fisik, kemampuan sosial, kesadaran bertanggung jawab, kemampuan organisasi, serta kemampuan beradaptasi.

1. Lazy 8

Salah satu kegiatan awal yang mudah dilakukan tanpa peralatan adalah mengajak anak menggambar angka delapan secara horizontal dengan jari. Ketika anak sudah lebih besar dan mampu memegang pensil, Ibu bisa mengajarkan mereka untuk menggambar angka delapan di atas kertas. Ibu juga dapat mendorong anak untuk menggunakan kedua tangan secara bergantian dalam menggambar angka delapan, misalnya, tangan kanan tiga kali dan tangan kiri tiga kali. Selanjutnya, anak dapat mencoba menggambar angka delapan sambil berbaring, yang bertujuan untuk melatih otot halus tangan, yang penting untuk kemampuan menulis anak di masa depan.

2. Double Doodle

Ibu dapat menguji keterampilan menggambar anak dengan mengajak mereka untuk melakukan “double doodle.” Anak diajak untuk menggambar di atas kertas lebar dengan kedua tangan secara bersamaan. Setelah selesai, Ibu dapat mengajak anak untuk memeriksa dan mengidentifikasi bentuk-bentuk unik yang telah berhasil mereka gambar. Aktivitas ini membantu meningkatkan koordinasi mata dan tangan anak, serta melonggarkan otot mata dan tangan mereka, yang akan membantu proses belajar menulis.

3. Cross Crow

Ajak anak untuk melatih koordinasi tubuh mereka dengan aktivitas “Cross Crow” sambil mendengarkan musik dinamis. Ini melibatkan gerakan menyilang tubuh, seperti menggerakkan tangan kiri ke kanan bawah dan menyentuh lutut kaki kanan yang ditekuk 90 derajat, dan sebaliknya. Selanjutnya, anak diajak untuk mengayunkan kaki kanan ke arah kiri sambil menggerakkan kedua tangan ke arah kanan. Gerakan-gerakan ini dapat dimodifikasi untuk melibatkan lebih banyak gerakan silang antara tangan dan kaki. Melalui aktivitas ini, hemisphere otak anak akan berkolaborasi dengan lebih baik, membantu anak menjadi lebih siap untuk belajar dengan konsentrasi yang baik.

Baca Juga : Theo Belajar untuk Mengelola Emosinya Melalui Kelas Karakter di SOL Perjuangan

4. Berhitung Mundur

Mintalah anak-anak untuk berhitung mundur dari angka tertentu dengan selisih tertentu. Misalnya, mulailah dari 100 dan kurangkan 7 setiap kali. Ini melatih keterampilan matematika dan konsentrasi.

5. Tebak Gambar

Tampilkan gambar-gambar sederhana dan minta anak-anak untuk menebak apa yang ada di gambar tersebut. Ini dapat membantu mengasah keterampilan pengamatan dan kreativitas.

Jadi, jangan ragu untuk mengintegrasikan senam otak ke dalam kehidupan sehari-hari anak-anak Anda.