Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, para pengusaha Jepang telah menunjukkan ketahanan yang luar biasa dalam mencegah kebangkrutan. Hal ini tidak terlepas dari lima kebiasaan yang telah menjadi bagian dari etos kerja dan budaya dalam bisnis mereka.
Berikut adalah lima kebiasaan tersebut yang bisa diadopsi oleh siapa saja untuk meningkatkan peluang sukses dalam bisnis.
1. Ikigai (Tujuan Hidup)
Ikigai adalah konsep Jepang yang mengacu pada ‘alasan untuk bangun di pagi hari‘. Ini adalah panduan yang membantu individu menemukan tujuan hidupnya, yang menjadi bahan bakar untuk mencapai kesuksesan. Dengan memiliki ikigai, seseorang akan lebih termotivasi untuk menghadapi tantangan dan mencapai tujuan bisnisnya.
2. Teknik Pomodoro
Teknik Pomodoro adalah metode manajemen waktu yang membagi pekerjaan menjadi interval, biasanya 25 menit, diikuti dengan istirahat singkat. Teknik ini membantu meningkatkan fokus dan produktivitas, serta mencegah kelelahan.
3. Hara Hachi Bu
Hara Hachi Bu adalah prinsip makan yang diajarkan oleh budaya Okinawa, yang berarti ‘makan hingga 80% kenyang’. Prinsip ini tidak hanya terkait dengan pola makan, tetapi juga dengan gaya hidup yang seimbang, yang penting untuk menjaga energi dan kesehatan—dua aspek vital untuk menjalankan bisnis.
4. Kaizen (Perbaikan Berkelanjutan)
Kaizen adalah filosofi yang menekankan pentingnya perbaikan berkelanjutan dalam semua aspek bisnis. Dengan menerapkan kaizen, perusahaan dapat secara konsisten meningkatkan proses, produk, dan layanannya, sehingga mengurangi risiko kegagalan bisnis.
5. Shoshin (Pikiran Pemula)
Shoshin adalah konsep Zen yang berarti ‘pikiran pemula’. Dalam bisnis, ini mengacu pada sikap terbuka dan tidak memihak saat menghadapi situasi atau masalah baru. Dengan shoshin, pengusaha dapat melihat peluang dan solusi yang mungkin tidak terlihat jika mereka terlalu terikat pada pengetahuan atau pengalaman sebelumnya.
Kebiasaan-kebiasaan ini telah terbukti membantu bisnis di Jepang untuk bertahan dan berkembang.
Berikut adalah beberapa contoh bisnis yang sukses menerapkan kebiasaan bisnis Jepang :
1. Restoran dengan Konsep Vending Machine
Di Jepang, tren ohitorisama atau ‘menikmati waktu sendirian’ telah melahirkan konsep restoran vending machine. Restoran ini memungkinkan pelanggan untuk memesan dan membayar makanan melalui mesin tanpa perlu berinteraksi dengan orang lain, mendukung gaya hidup independen yang semakin populer.
2. Berjualan Telur Rebus dalam Kemasan
Mengingat jam kerja yang panjang di Jepang, bisnis makanan instan seperti telur rebus dalam kemasan menjadi sangat populer. Ini adalah contoh bisnis yang memanfaatkan kebiasaan kerja keras dan kebutuhan akan makanan praktis dan bergizi.
3. Industri Otomotif dan Elektronik
Perusahaan-perusahaan besar seperti Honda, Yamaha, dan Suzuki, serta berbagai industri elektronik, adalah contoh dari bisnis yang telah menerapkan kebiasaan kerja keras, inovasi, dan perbaikan berkelanjutan yang merupakan bagian dari budaya bisnis Jepang.
4. Restoran Ramen
Restoran ramen adalah bisnis makanan yang populer di Jepang, menawarkan hidangan mie kuah yang lezat. Mereka sering menerapkan prinsip kaizen untuk meningkatkan kualitas dan layanan mereka.
5. Toko Bonsai dan Sake Brewery
Toko yang menjual tanaman bonsai dan pabrik sake yang memproduksi minuman tradisional Jepang adalah contoh bisnis yang menghargai keunikan dan tradisi, sekaligus menerapkan prinsip shoshin untuk terus berkembang dan berinovasi.
Kebiasaan bisnis Jepang ini tidak hanya membantu perusahaan bertahan dalam persaingan yang ketat tetapi juga memungkinkan mereka untuk berkembang dan sukses di pasar global.
© Copyright 2024
Obor Berkat