Kehilangan tulang punggung keluarga di tengah kondisi ekonomi yang sulit, membuat Ibu Yardina harus berjuang sendirian. Sejak suaminya meninggal dunia pada 2011, Ibu Yardina harus berusaha keras untuk menghidupi ketujuh anaknya.
Berbagai pekerjaan kasar ia coba lakukan saat itu. Hingga kini ia masih harus memberikan nafkah untuk sembilan orang di rumahnya. Sementara itu, sumber penghasilan utamanya saat itu hanyalah dari menyadap karet. Saat musim baik, ia bisa mendapatkan sekitar 30 kilogram karet per minggu dengan harga Rp10.000 per kilogram. Namun ketika musim hujan, hasilnya turun drastis hingga sepertiga. Akibatnya, kebutuhan pokok di rumahnya seringkali tidak tercukupi, bahkan biaya sekolah anak-anak dan cucunya pernah menunggak berbulan-bulan.
Masalah semakin berat saat salah satu anaknya, Demartin, mengalami kecelakaan pada 2020. Luka yang sangat parah membuatnya tak lagi mampu bekerja berat. Sedangkan mereka masih harus mencicil biaya operasi dan pengobatan mencapai Rp20 juta. Kondisi Ibu Yardina sendiri juga tidak mendukung, rematik dan asam urat membuatnya sulit mencari penghasilan tambahan.
Sebuah harapan muncul, saat OBI menawarkan Ibu Yardina kesempatan mengikuti program Hunger Relief untuk menanam kacang hijau. Meski ini pengalaman pertamanya dan ia merasa khawatir, Ibu Yardina berani mencoba demi memperbaiki ekonomi keluarganya. Saat musim hujan, air menggenang di lahan dan banyak tanaman mati, tetapi Ibu Yardina tidak menyerah. Bersama anak-anaknya yang belum bekerja, ia merawat ladang dengan penuh semangat meski menghadapi banyak keterbatasan.
Usahanya berhasil. Panen pertama menghasilkan 189 kilogram kacang hijau. Harga jual di pasar cuma Rp30.000 per kilogram, lebih rendah dari yang diharapkan. Meski begitu, uang sekitar Rp4–5 juta itu sangat membantu. Uang tersebut dipakai untuk bayar utang, beli kebutuhan sehari-hari, membantu biaya sekolah, dan membeli pupuk untuk tanam berikutnya.
Sekarang, meskipun musim kemarau membuat tanah kering dan banyak tanaman rusak, semangat Ibu Yardina tetap kuat. Ia mulai mencoba menanam jagung yang lebih tahan cuaca, sambil terus mencari penghasilan dari bertani.
© Copyright 2024
Obor Berkat